Eka Karyanti, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

DESA MENGGAMAT (KLUET UTARA), DESA KKN

DESA MENGGAMAT (KLUET UTARA)

(Desa KKN)

(Bagian ke 4)

Pulang ke desa tujuan yang namanya Menggamat, benar-benar diluar perkiraan. Zahra berlima dengan kelompoknya dan beberapa kelompok mahasiswa lain yang desanya satu arah dengan Menggamat, pulang ke desa berbarengan. Kami pulang ke desa mengendarai mobil bak terbuka.

Belakangan Zahra juga baru tahu bahwa alat transportasi pulang dan pergi dari dan ke desa Menggamat dan desa-desa sekitarnya yang satu arah hanya dengan mobil bak terbuka. Tidak ada alat transportasi lainnya.setidaknya hal itu yang diketahui Zahra selama berada di lokasi KKN dan pulang pergi ke desanya..

Desa Menggamat terletak sangat tinggi dari permukaan laut, ini terbukti dengan sinyal siaran radio yang tertangkap. Siaran radio di Menggamat hampir tidak bisa menangkap sinyal di daerah setempat. Justru yang tertangkap adalah siaran radio negara tetangga dengan bahasa yang tidak bisa dipahami.

Kelompok mahasiswa yang terdiri dari lima orang di tempatkan atau lebih tepatnya dititipkan di rumah kepala desa. Selama berada di rumah kepala desa Zahra tidak tahu siapa nama beliau. Zahra hanya tahu di rumah yang ditempati ada bapak kepala desa, istri beliau dan anak-anak beliau, entah berapa orang.

Tinggal di rumah kepala desa Zahra dan teman-temannya tidak serta merta sering berkomunikasi dengan pemilik rumah, Zahra dan teman-temannya hanya bicara kalau ada hal-hal yang penting yang menyangkut program yang akan dikerjakan di desa tersebut.

Bersama kelompoknya Zahra mulai menyusun program-program apa saja yang akan dikerjakan. Ada program yang dikerjakan bersama-sama seperti jumat bersih, kami membersihkan mushola, menimbun jalan-jalan yang becek dengan batu-batu kerikil yang kami ambil dari pinggir sungai yang ada di belakang mushola. Memberikan penomoran rumah pada rumah-rumah penduduk di desa tersebut.

Ada program yang hanya dikerjakan oleh Zahra dan teman-teman perempuannya layaknya program ibu-ibu PKK. Seperti membuat jajanan kue basah dengan bahan baku jagung, kelapa parut dan gula dibungkus dengan daun jagung. Serta keterampilan-keterampilan lainnya.

Program yang di kerjakan oleh kelompok mahasiswa laki-laki misalkan memperbaiki jalan bersama-sama dengan para pemuda di desa dan program-program lainnya.

Selain itu mahasiswa yang sedang KKN juga ikut berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan dan lomba-lomba yang dilaksanakan antar desa sekecamatan.

Dari Kota Fajar menuju desa Menggamat konon kabarnya melewati tiga gunung (entah gunung apa namanya), baru kita mencapai desa tersebut. Sepanjang perjalanan dari Kota Fajar menuju desa Menggamat, masih banyak hutan belantara.

Walaupun ada jalan mobil untuk dilalui hanya cukup satu setengah mobil artinya jika ada dua mobil berpapasan maka harus bergantian dan harus sangat hati-hati sekali. Selebihnya dipinggir kiri dan kanan jalan adalah hutan dan jurang. Kabarnya harimau masih banyak berkeliaran di hutan-hutan tersebut.

Untuk pulang dan pergi dari dan ke Menggamat ada waktu-waktu yang harus ditaati. Misalkan jika kita ingin pergi berbelanja ke pasar maka kita harus ikut naik mobil bak terbuka milik penduduk yang akan turun membawa dagangannya berupa sayur-sayuran, kadang-kadang ada kambing juga.

Dan pulang setelah ashar atau sekitar jam 4 sore, waktunya mobil bak terbuka tersebut untuk pulang ke desa. Diluar jam itu tidak aka nada lagi mobil yang akan turun dan naik dari dan menuju desa Menggamat.

Menggamat adalah desa yang terletak di kaki gunung Leuser. Ada beberapa aliran sungai Leuser yang mengalir di desa tersebut. Penduduk desa masih menggunakan aliran sungai yang masih sangat jernih sebagai sarana MCK, padahal di sungai itu hidup ikan-ikan air tawar dan udang yang biasa dikonsumsi juga oleh masyarakat desa.

Bersambung….

#tantanganmenulisharike4#

#tantanganmenulisMG30hari#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, lanjutkan. Sukses buat Bu Eka. Salam kenal

23 Jan
Balas

Slm kenal kembali bunda

14 Feb

Keren Bu lanjutkan

23 Jan
Balas

Mksh supportnya....bunda

14 Feb
Balas



search

New Post